SETELAH konflik yang banyak membunuh Muslim Rohingya, kini giliran etnis Muslim India yang terancam. Sebuah laporan mengatakan bahwa korban tewas mencapai 32 orang, dalam bentrokan antar etnis di negara bagian Assam, India. Akibat bentrokan ini, puluhan ribu orang juga telah meninggalkan rumah mereka.
Pada hari Selasa (24/7), pasukan keamanan India menembaki para perusuh yang membakar properti di distrik Kokrajhar Bodo, menewaskan empat orang dari mereka, seperti yang dikatakan Irjen SN Singh kepada Reuters.
Sebelumnya, 28 orang tewas dalam bentrokan antara suku Bodo dan etnis Muslim di sebuah daerah dekat Bangladesh.
Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa sudah banyak desa dibakar oleh penyerang pada Selasa (24/7) malam.
Gubernur Assam, Tarun Gogoi, mengatakan bahwa sekitar 30.000 warga desa yang beragama Islam telah meninggalkan rumah mereka dan berlindung di kamp-kamp bantuan.
Sementara itu, Perdana Menteri India, Singh Manomhan telah memerintahkan Gogoi untuk melakukan segala kemungkinan untuk menghentikan kekerasan.
Wilayah Timur Laut India, dikelilingi oleh China, Myanmar, Bangladesh, dan Bhutan, terhubung ke seluruh negeri, mengakibatkan banyaknya percampuran etnis dari berbagai bangsa.
Wilayah Timur Laut India, yang merupakan rumah bagi lebih dari 200 kelompok etnis dan suku, telah diwarnai oleh pemberontakan separatis sejak kemerdekaan India dari Inggris pada 1947.
Dalam beberapa tahun terakhir, suku dari Hindu dan Kristen telah menyatakan sentimen anti-imigran dan anti-Muslim yang kuat terhadap pemukim Bangladesh.
Tiga puluh tahun lalu, sekitar 2.000 orang, yang sebagian besar adalah Muslim, tewas dalam kerusuhan di Assam. [sm/pt]
MUSLIM TERATAI 