MUSLIM TERATAI

Media Informasi Muslim Perumahan Taman Teratai – Batam

Dokter Ando: ‘Imunisasi Tidak Wajib, Masyarakat Punya Hak Menolak Divaksin’

Tinggalkan komentar

ImagePEMERINTAH sejak lama telah mensosialisasikan program imunisasi kepada masyarakat. Sesuai dengan program organisasi kesehatan dunia WHO (Badan Kesehatan Dunia), pemerintah mewajibkan lima jenis imunisasi bagi anak-anak, yang disebut Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Sedangkan tujuh jenis lainnya dianjurkan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit.

Namun apakah masyarakat punya hak untuk menolak anaknya diimunisasi dengan vaksin-vaksin yang belum jelas kehalalan zatnya tersebut? Bagi dokter Tryando Bhatara masyarakat punya hak untuk menolaknya, hal tersebut disampaikannya seusai acara seminar “Imunisasi Halal dan Thayyib” yang digelar oleh komunitas Halal Corner pada Sabtu lalu.

“Kalau saya pribadi sebagai seorang tenaga kesehatan, orang yang berkecimpung di bidang kesehatan, dan juga seorang pengajar, imunisasi tidaklah wajib secara medis,” ujar beliau kepada Islampos.com.

Terkait bagaimana jika ada kebijakan yang benar-benar mewajibkan imunisasi tersebut, dokter Tryando yang biasa disapa dokter Ando ini menjelaskan bahwa dalam konteks ini sudah ada hubungannya antara hukum dan kedokteran. Dalam hukum sudah ada pasal yang menjelaskan bahwa prosedur medis harus ada persetujuan dari pasien.

“Setahu saya ada juga pasal yang menampung bahwa setiap prosedur medis harus ada persetujuan dari pasien sehingga menurut saya pribadi kita tidak bisa memaksakan kehendak dalam masalah ini dan hal ini juga terkait dengan kebebasan memilih dan hak azazi manusia,” tegas beliau.

Alternatif lain yang ditawarkan oleh dokter Ando terkait imunisasi adalah dengan memperkuat daya tahan tubuh, salah satunya dengan terapi nutrisi dan banyak makanan yang ada di sekitar kita yang bisa menjadi nutrisi. Menurut beliau terapi nutrisi pada intinya menyediakan bahan bagi tubuh untuk pertahanan berbeda dengan vaksinasi yang justru memasukkan kebalikannya yaitu memasukkan virus, bakteri yang kemudian diharapkan menimbulkan antibodi.(fq/islampos)

Penulis: Masjid Al-A'laa Taman teratai - Batam

Membangun Ukhuwah dan Keshalihan Umat

Tinggalkan komentar